Senin, 09 Juli 2012

Mengapa harus merapatkan barisan shalat?

“Rapatkanlah shaf-shaf kalian, saling berdekatanlah, dan luruskanlah dengan leher-leher (kalian), karena demi Dzat yang jiwaku berada di dalam genggamannya, sesungguhnya aku melihat setan masuk dari celah-celah shaf seakan-akan dia adalah kambing kecil.” (HR Abu Dawud)

Itulah perintah Rasulullah untuk merapatkan shalat, rapat artinya tidak ada jarak, artinya menempel antara bahu-bahu kalian dan bagian kaki kalian.

Kejadian hari ini pun agaknya gak mengenakan hati, kata imam luruskan dan rapatkan barisan kalian! kemudian aku merapatkan bahu dan kakiku pada makmum disebelah kiriku, sehingga ada renggang dengan makmum di sebelah kananku, tapi apa coba? bapak2 yg disebelah kananku bilang: "satu-satu aja!" (sesuai petak sajadah aja), sambil menarik lenganku sebelah kanan agar barisan merata. hmm... ternyata kemakan desain sajadah yg salah toh! ga pa2 deh, insyaallah nanti aku dapat mengajarkan mereka dan mendakwahkan cara shalat yg sesuai dg syariat yg sebenarnya. aamiin.

Tidak ada komentar: