Senin, 25 Juni 2012

Hakikat Salam

Assalamualaikum, berarti, janji dan niat yang tulus untuk memberikan keselamatan pada si penerima salam. ia adalah i'tikad untuk menyelamatkan orang lain dari kesusahan, kesedihan, kebodohan.
Salah satu dari keindahan ajaran Islam adalah bahwa Islam mengajarkan kepada setiap pemeluknya untuk mengucapkan salam setiap kali bertemu dengan saudaranya sesama muslim, baik ketika memasuki rumah atau memasuki majlis. Salam menurut ajaran Islam pada hakikatnya adalah doa yang kita panjatkan kepada Allah SWT untuk keselamatan dan kesejahteraan saudara kita yang kita jumpai.

Bila seorang muslim mengucapkan "Assalaamu 'alaikum wa rohmatulloohi wa barokaatuh", ini artinya ia mendoakan agar saudaranya itu mendapatkan keselamatan, rahmat dan barakah dari Allah SWT.

Oleh sebab itu salam tersebut khusus bagi ummat Islam. Dan ummat Islam dilarang mendoakan keselamatan bagi orang yang bukan muslim, berdasarkan firman Allah :
"Tidaklah pantas bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun untuk orang-orang musyrik sekalipun mereka itu adalah sanak kerabatnya setelah nyata bagi mereka bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahannam." [QS. At-Taubah : 111]

Selasa, 12 Juni 2012

Ketika hati ini terbagi...

Siapakah yang wajib di cintai oleh muslim ?


Yang wajib di cintai hanyalah Allah, dan Allah membagikan cinta-Nya kepada hamba-hamba yang dikehendaki-Nya. Allah menyuruh kita untuk mencintai Rasulullah, suami atau isterimu, dan saudaramu seiman dan sekeyakinan.


Mencintai Allah harus diatas segala-galanya, dengan arti semua kecintaan manusia harus bermuara pada kecintaan pada Allah SWT. Allah berfirman:
“Katakanlah, jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, isteri-isteri (pasangan)mu, kaum keluargamu, harta (kekayaan) yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya dan tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai daripada Alloh dan rasulnya dan dari jihad di jalannya, maka tunggulah sampai Alloh Mendatangkan keputusannya. Dan Alloh tidak Memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (At-Taubah: 24)
Allah Yang Maha Mencintai mengharuskan kita mencintai Rasul-Nya, yaitu Muhammad SAW.
"Katakanlah: 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah mencintai kamu'" [Ali Imran:31] 
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam juga bersabda:
“Sebaik-baik kalian, adalah yang paling baik terhadap istrinya, dan aku adalah orang yang paling baik diantara kalian terhadap istriku” (HR. Tirmidzi: 3895, dishohihkan Albani)
Dan yang terakhir kita harus mencintai sesama muslim, sebagai mana Nabi SAW. Bersabda,
“Tidaklah termasuk beriman seseorang diantara kamu sehingga mencintai saudaranya sebagaimana is mencintai dirinya sendiri.”  ( H.R Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Nasa’i )

Ketika hatimu terbagi... ketika kamu mencintai seseorang, pastikan itu adalah semata-mata karena Allah, niat berta'aruf terhadap seseorang yang sama2 mencintai Allah, menjalin ikatan pernikahan yang di ridhai oleh Allah, menjalin cinta yang hakiki, cinta yang abadi.

Jika cintamu pada seseorang hanya berlandaskan nafsu sesama jenis, hanya berdasar penampilan luar, harta atau jabatan... itu hanyalah Cinta Semu, cinta yang akan pudar termakan waktu, cinta yang mendekatkanmu pada kemaksiatan, cinta yang dapat menjerumuskanmu pada jurang kehinaan... naudzubillah.

Semoga tulisan ini bermanfaat. wassalamu'alaikum wr wb.

Undang-undang Perkawinan

Perkawinan ternyata ada UU nya juga toh... baru tau saya... 
apa mungkin hanya 1 dari 1000 orang Indonesia yang tau... ~_~
Sekedar pengetahuan saja nih, baca ya !
============================================================== 
Undang-Undang perkawinan di Indonesia- UU perkawinan yang berlaku di Indonesia - Undang-Undang Republik Indonesia no 1 Tahun 1974 Tentang perkawinan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Mengingat:
Bahwa sesuai dengan falsafah Pancasila serta cita-cita untuk pembinaan hukum nasional pelu adanya Undang-Undang tentang Perkawinan yang berlaku bagi semua warga Negara.

Menimbang:
1. Pasal 5 ayat (1),Pasal 20 ayat(1),Pasal 27 ayat (1),Pasal 29 ayat UUD 1945;
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor IV/MPR/1973.
Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.


MEMUTUSKAN

Menetapkan:

UNDANG-UNDANG TENTANG PERKAWINAN
BAB I
DASAR PERKAWINAN

Pasal 1
Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga(Rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan KeTuhanan Yang Maha Esa.
Pasal 2
(1) Perkawinan adalah sah, apabila di lakukan menurut hukum masing agamanya dan Kepercayaannya itu.
(2) Tiap-tiap Perkawinan di catat menurut peraturan Perundan- undangan yang berlaku.
Pasal 3
(1) Pada asasnya dalam suatu perkawinan seorang pria hanya boleh mempunyai seorang istri. Seorang wanita hanya boleh mempunyai seorang suami.
(2) Pengadilan dapat memberi izin kepada seorang suami untuk beristri lebih dari seorang apabila di kehedaki oleh pihak-pihak yang bersangkutan.
Pasal 4
(1) Dalam hal seorang suami akan beristri lebih dari seorang sebagaimana tersebut dalam pasal 3 ayat (2)Undang- undang ini, maka ia wajib mengajukan permohonan kepada Pengadilan di daerah tempat tinggalnya.
(2) Pengadilan di maksud dalam ayat (1) pasal ini hanya memberikan izin kepada seorang suami yang akan beristri lebih dari seorang apabila:
a. istri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai istri.
b. istri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat di sembuhkan;
c. istri tidak dapat meklahirkan keturunan.
Pasal 5
(1) Untuk dapat mengajukan permohonan kepada pengadilan, sebagaimana di maksud dalam pasal 4 ayat (1) Undang-undang ini, harus di penuhi syarat-syarat sbb:
a. Adanya persetujuan dari istri/istri-istri
b. Adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan-keperluan hidup istri-istri dan anak- anak mereka.
c. Adanya jaminan bahwa suami akan barlaku adil terhadap istri-istri dan anak-anak mereka.
(2) Persetujuan pada ayat (1) hurup a pasal ini tidak di perlukan bagi seorang suami apabila istri/istri-istrinya tidak mungkin di mintai persetujuannya dan tidak dapat menjadi pihak dalam perjanjian, atau apabila tidak kabar dari istrinya selama sekurang-kurangnya 2(dua) tahun, atau karena sebab-sebab lainnya yang perlu mendapat penilaian dari Hakim Pengadilan.

HAK DAN KEWAJIBAN  SUAMI ISTRI

Pasal 30
Suami istri memikul kewajiban yang luhur untuk menegakan rumah tangga yang menjadi sendi dasar dari susunan masyarakat.
Pasal 31
(1) Hak dan kedudukan istri adalah seimbang dengan kedudukan suami dalam kehidupan rumah tangga dan pergaulan hidup bersama dalam masyarakat.
(2) Masing-masing pihak berhak untuk melakukan perbuatan hukum.
(3) Suami adalah kepala keluarga dan istri ibu rumah tangga.

Pasal 32
(1) Suami istri harus memiliki tempat kediaman yang tetap.
(2) Rumah kediaman yang di maksud dalam ayat (1) pasal ini di tentukan oleh suami istri bersama.

Pasal 33
Suami istri wajib cinta mencintai,hormat menhormati,setia dan memberi bantuan lahir batin yang satu kepada yang lain.

Pasal 34
(1) Suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala sesuatu keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya.
(2) Istri wajib mengatur urusan rumah tangga sebaik-baiknya.
(3) jika suami atau istri melalaikan kewajibannya masing-masing dapat mengajukan gugatan pada pengadilan.

Rabu, 06 Juni 2012

Ilmu Tanpa Agama Bagai Orang Lumpuh

Tahun 1905, Einstein dalam umur 26 tahun telah mengguncang dunia  dengan menghadirkan 6 karya ilmiah dalam satu tahun, yang mengubah pengertian kita dalam memandang alam dan sekitarnya. Secara lebih spesifik dia memberikan pengertian baru tentang cahaya, atom, waktu, ruangan (space), gerakan dan benda (matter). Bersamaan dengan ini diapun memberikan dampak diluar fisika pada filsafat, politik, agama bahkan seni dan musik. Bagi kita baik secara individual maupun institusional yang mengagumi dan mencintai ilmu pengetahuan sudah selayaknya ikut merayakan  lahirnya “tahun keajaiban”  ini  “anno mirabilis” seabad yang lalu. Einstein mengatakan:

- Science without religion is lame
Religion without science is blind.  (Einstein)
- God does not play dice.   (Einstein)

Dua macam ungkapan diatas  menimbulkan kesan Einstein itu amat religius seperti layaknya kita mengerti bagaimana orang lain disekitar kita beragama.  Dalam pengertian kita, orang beragama adalah orang tersebut percaya terhadap dogma yang diajarkan agama, percaya kepada Tuhan yang penuh kasih sayang  dan kekuasaannya mengatur manusia dan segala yang ada , adanya rumah rumah ibadah bagi para pemeluknya. Apakah agama Einstein seperti itu ? Ternyata bukan.

Ungkapan Science without religion is lame (ilmu tanpa agama, lumpuh).  Religion without science is blind (agama tanpa ilmu, buta) ini yang sering disitir seorang gurubesar teman saya,  pernah saya tanyakan pada beliau dari mana dia dapatkan  kutipan itu. Sayangnya waktu itu  dia tidak dapat menyebutkan sumbernya karena lupa, entah dari mana.
Semula, kesan saya  ungkapan ini tidak masuk akal, bila datang dari Einstein.

Saya katakan waktu itu bahwa sejauh literatur yang saya punya, Einstein adalah seorang atheist. Dulunya dia memang penganut agama Yahudi yang fanatic , malah sering membuat syair pujaan pada Tuhan dan dinyanyikannya di jalan jalan dikampungnya.  Masih menurut cerita itu, baru pada umur 11-12 tahun dia memutuskan keluar dari agama setelah membaca  buku ilmiah popular yang dibawa sepupunya. Dia berpendapat kalau cerita dalam agama banyak kepalsuan  dan  menjerumuskannya (deceitful). Sejak itu dia menjadi Atheist dan semua produk opini yang dikeluarkan adalah secular.

Apa yang dimaksud religion oleh Einstein? Dan itu bukan religion seperti yang kebanyakan kita kenal. Religion bagi scientist menurut Einstein adalah  keyakinannya untuk bergelut dalam hidupnya mencari pengertian dan  kebenaran  dari fenomena yang ada dialam ini.  Kekaguman yang luar biasa terhadap harmoni alam dan hukum alam, liberated himself from his selfish desire and cling to their superpersonal value.  Ini semua adalah religious feeling dari seorang scientist. Dia juga menyebutnya sebagai cosmic religion.  Dalam religion ini no dogmas, no Personal God, no Church.

Beliau mengatakan bahwa Ilmu akan menerangkan fakta dan menerangkan hubungan antar fakta. Tetapi yang mengarahkan ‘timbulnya keinginan mengungkap fakta’  adalah diluar bidang science , dan ini yang ia sebut religion. Maka terjemahkan religious feeling, faith  dari Einstein ini dalam arti yang lebih umum adalah "filsafat" yang mengarahkan kemana ilmu itu mau dijalankan dan dipakai.

Dengan demikian maka kita mengerti bahwa Einstein memang bukanlah seorang yang agamis seperti pengertian yang kita pakai sehari hari , sehingga dalam arti biasa dia adalah atheist (dia sebutkan bahwa dia menyadarinya ) tetapi dia akan mengangap dirinya religious dalam arti yang berbeda.

Kini kita bicarakan ungkapan kedua   “God does not play dice.” (Tuhan tidak bermain dadu). Dia maksudkan bahwa semua fenomena alam ini tidak ada yang terjadi secara random, secara acak, terjadi begitu saja tanpa sistem , tanpa aturan. Justru yang sebenarnya terjadi adalah, selalu terdapat sistem , ada semacam protocol dan ada algoritme yang  mendasari terjadinya semua fenomena alam.  Inilah dasar dimana ilmu itu mengembangkan teori nya.

Jadi pernyataan tersebut yang menyebut God, sama sekali bukanlah pernyataan yang agamis dimana menurut agama justru semua phenomena dialam ini bisa terjadi begitu saja asal Tuhan mau, atau dengan kata lain  bisa terjadi secara random. Pernyataan Einstein  bertolak belakang dengan pernyataan agama.

Apa dampak pernyataan Einstein kalau di interpretasikan sesuai dengan pengertian Einstein ataupun bila diinterpretasikan secara salah.?
Kalau diterjemahkan sesuai dengan pengertian Einstein, itu tidak memberikan dampak yang merugikan, karena memang ilmu  harus berdasar fakta dan secular; artinya, tidak bisa dicampur dengan kaidah agama, yang penuh dogma dan menjunjung kekuasaan.. Kalau diinterpretasikan secara salah seolah olah Ilmu dan Agama itu bisa dicampur dan itu dikatakan dilakukan oleh Einstein , ini akan berdampak menjerumuskan, misleading. 

Menjual nama besar ilmuwan sekaliber Einstein ditempat yang salah.  Di lingkungan perguruan tinggipun pernah sangat popular, bahkan mungkin sampai saat ini masih ada yang getol menulis IPTEK/ IMTAQ  (singkatan Ilmu Pengetahuan Teknologi/ Iman Taqwa.). Menuliskannya harus selalu digabungkan! Saat  bersamaan juga getolgetolnya mensitir ungkapan pertama Einstein diatas.  Ini adalah kesalahan korelasi. Religion nya Einstein adalah FILSAFAT , no dogmas, no personal God and no church. Ilmu dan kebenaran ilmiah tidak ada hubungannya dengan iman dan taqwa. Kita bisa jadi jauh dari pengertian sebenarnya dari ilmu.
Itulah Albert Einstein yang mengaku religious dalam pengertiannya sendiri dan atheist dalam pengertian lain.

(http://kanghasbihabibi.blogspot.com/2011/05/ilmu-tanpa-agama-bagai-orang-lumpuh.html)

Jumat, 01 Juni 2012

Mengapa harus mengambil jalan yang berbeda?

Ketika pulang dari mesjid, ketika pulang dari sekolah, atau ketika pulang darimana pun, Rasul mengajarkan untuk mengambil jalan yang berbeda saat pulang.



Mengapa harus mengambil jalan yang berbeda? apakah sekedar Sunnah? ataukah ada pemikiran lain yang sejalan dengan tuntunan tersebut menurut logika?

Perhatikanlah jalan raya di kota-kota modern atau tempat masuk mall-mall besar, apakah jalur yang ditempuh kendaraan pada jalan yang sama? tentu kebanyakan tidak, ada pintu masuk ada pintu keluar, ini dimaksudkan untuk mencegah kemacetan, saling bertabrakan karena arah yang berbeda.

Pada tubuh kita pun, semua cairan tubuh bergerak tidak pada saluran yang sama. Darah dari jantung tidak akan kembali pada pembuluh darah yang sama, setelah darah dibersihkan melalui ginjal, darah itu juga mengambil jalan yang berbeda agar tidak tercampur lagi dengan darah yang kotor.

Bagaimana dengan perjalanan hidup kita? jika kita bersalah, maka kita harus menyesali perbuatan salah kita, dan kita dianjurkan untuk menuju pada jalan benar dengan cara bertobat, jika kita menyadari bahwa itu adalah perbuatan salah, tetapi tetap masih dilakukan juga, maka akan dicap sebagai orang munafik, dan orang munafik balasannya adalah neraka jahanam pada tingkat paling bawah, naudzubillah.

Jika kita ingin berubah, cobalah mencoba hal-hal yang baru, dengan berbekal ilmu pengetahuan dan aqidah, dengan berbagai penelitian, didampingi oleh orang-orang yang pernah sukses, sehingga dapat menimbulkan kreatifitas dan kesuksesan dalam hidup, menciptakan sejarah, hingga dapat mengubah dunia.


Dalam hidup juga kita diperintahkan untuk menjaga silaturahmi, perbanyaklah teman, perbanyaklah sahabat, perbanyaklah saudara, perbanyaklah silaturahmi, dengan mengambil jalan yang berbeda dari suatu tujuan, apalagi tempat itu adalah tempat yang baik, Rumah Allah yang terahmati, tentu saja kita akan bertemu dengan lebih banyak orang, lebih banyak mengucapkan salam, lebih banyak menemukan hal yang baru di sepanjang perjalanan kita pulang.

Terjawab sudah mengapa Rasulullah menyuruh kita mengambil jalan yang berbeda saat pulang, agar kita mengambil hikmah yang lebih utama dan lebih bermanfaat agar sesuai dengan falsafah "hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari sekarang", sehingga dapat merubah diri kita ke arah lebih baik pula.

Mohon dikoreksi jika ada pemikiran penulis yang kurang tepat, kesalahan itu dari saya sendiri sebagai manusia yang tak sempurna, dan kebaikan datangnya dari Allah. semoga tulisan ini bermanfaat.